Harmoni Budaya: 50 Tahun Diplomasi Korea dan Indonesia dalam Sorotan Pertunjukan Kolaboratif
Pada Selasa, 5 September 2023 Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) mempertunjukan pagelaran seni budaya dari Korea dan Indonesia pada acara 'Korea-Indonesia Performing Arts of Drama Dance & Music of Thousand Years' di Ciputra Artpreneur, Lotte Mall Jakarta dalam rangka merayakan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea dan Indonesia dan memeriahkan pelaksanaan KTT ASEAN 2023 di Indonesia.
Pagelaran ini mempertunjukan musik dan tari tradisional Korea berkolaborasi dengan Tari Kecak Bali persembahan dari penampil profesional dari Namwon National Gugak Center dan Lembaga Kesenian Bali Saraswati.
Pagelaran ini diawali dengan pertunjukan Tari Sri Kamelawi (tari penyambutan untuk tamu kehormatan) yang diiringi dengan Gamelan Instrumental persembahan dari Lembaga Kesenian Bali Saraswati. Tarian yang mengekspresikan kebahagiaan dengan menaburkan bunga sebagai tanda penyambutan kepada para tamu.
Arirang Medley Instrumental Ensembel merupakan penampilan kedua dari serangkaian pertunjukan istimewa karya seni representatif lagu rakyat Korea dari penampil Profesional Namwon National Gugak Center. Karya yang menampilkan lima pemain musik dengan alat musik tradisional Korea menampilkan Medley arirang dari 6 wilayah yang berbeda. Versi tersebut diantaranya; Gu-Arirang, Gangwondo-Arirang, Haeju-Arirang, Miryang-Arirang, Sangju-Arirang, dan Bon-Arirang.
Diiringi Arirang Medley Instrumental Ensemble, selanjutnya penari profesional Namwon National Gugak Center menampilkan tari Taepyeongmu. Dalam musik tradisional Korea, merupakan salah satu tarian dengan ritme tersulit. Tarian ini bersumber dari tarian yang ditampilkan oleh Raja atau Ratu dengan doa demi kemakmuran keluarga kerajaan dan kedamaian bagi pemerintahan.
Dilanjut dengan penampilan musikal Pansori: Simbongsa Nuntteuneun Daemok 'Sim si Buta Membuka Matanya' mengisahkan cerita dari Simcheong dan orang buta lainnya terkait bagaimana mendapatkan kembali penglihatan mereka.
Selanjutnya masih dengan penampilan dari Namwon National Gugak Center yaitu pertunjukan Minyo yang mempersembahkan Dongbaek Taryeong (Lagu Bunga Kamelia) lagu rakyat baru dengan gaya daerah Namdo yang diiringan musik Jindo Arirang. Penampilan menyanyi dan menari dengan kipas yang memiliki simbol bunga kamelia mengkisahkan tentang indahnya sebuah kota dengan penuh bunga kamelia dan pasangan yang sedang kasmaran.
Penampilan selanjutnya merupakan pertunjukan seni tari Korea yang sudah dikenal dan sangat populer di Indonesia yaitu Buchaecum (Tari Kipas Korea) dengan ciri khas gerakan kipas yang membentuk kelopak bunga dan juga gelombang air yang mengalir. Seni ini merupakan karya yang dikomposisi ulang dengan menggabungkan keindahan gerakan tari istana dengan antusias dari ritual Gut.
Kembali dengan penampilan musik tradisional Korea, Namwon National Gugak Center mempersembahkan penampilan Samulnori dengan pertunjukan 'Samdo Pungmulgarak' yang melambangkan representatif repertoar dari Samulnori atau perkusi tradisional Korea. Pertunjukan dengan menggunakan 4 alat musik tradisional khas Korea merupakan karya yang diaransemen berdasarkan melodi Samdo (tiga provinsi), yaitu Utdari, Honam dan Yeongnam.
Berlanjut dengan penampilan seni dari Indonesia, kali ini Lembaga Kesenian Bali Saraswati mempersembahkan Tarian Klasik khas Bali yang dikenal dengan nama Tari Legong merupakan cikal bakal perkembangan seni tari di Bali. Tari Legong menceritakan tentang kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan dari Prabu Lasem yang beniat meminang Diah Rangkesari.
Penampilan selanjutnya dimeriahkan oleh pertunjukan Tari Kecak yang terdiri dari pulihan penari laki-laki dengan sarung kotak-kotak khas Bali dengan penari lain yang memerankan tokoh Rama, Shinta, Rahwana dan Hanoman. Pertunjukan ini menampilkan kisah perjuangan Prabu Ramadewa yang berhasil menyelamatkan Dewi Shinta dari Rahwana.
Sampai dipenghujung acara, penampil profesional dari kedua negara mempersembahkan pertunjukan istimewa dengan menampilkan kolaborasi seni antara musik dan tari tradisional Korea dengan tari khas bali yang diiringi alunan musik gamelan. Pertunjukan istimewa dimulai dengan alunan musik gamelan yang dilanjut dengan aksi dari penari kecak kemudian bergabungnya sekelompok penari perempuan Korea yang mengitari sekumpulan penari kecak. Kemudian dilanjut dengan alunan musik Samulnori yang ditemani dengan sekelompok penari perempuan Indonesia pertunjukan ini menyatukan budaya antara Korea dan Indonesia sehingga menciptakan moment bersatunya kesenian dari kedua negara.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Informasi Client:
Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) merupakan organisasi pemerintah Korea dibawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata (MCST) yang fokus menjembatani antara budaya Korea dan indonesia dengan upaya mempromosikan ragam kebudayaan Korea serta giat menjalin kerjasama dalam pertukaran budaya Korea dan Indonesia.
Comments